Meningkatkan Kinerja Karyawan: Peran Program Pelatihan dan Pengembangan

Oleh Tri Darma Rosmala sari

Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, kinerja karyawan yang kontraproduktif bisa menjadi tantangan serius bagi setiap organisasi. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya keterampilan, yang bisa diatasi melalui program pelatihan dan pengembangan yang efektif. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana pendekatan proaktif dan empatik dapat menjadi kunci untuk meningkatkan kinerja karyawan, sambil mengakui tanggung jawab baik dari segi karyawan maupun pengusaha.

Baca juga : Mahasiswa FEB Universitas Teknokrat Indonesia Juara Pemilihan Putra Putri Lampung 2023

Pentingnya Program Pelatihan dan Pengembangan

Program pelatihan dan pengembangan adalah investasi berharga bagi perusahaan. Melalui pendekatan ini, karyawan dapat diberikan peluang untuk meningkatkan keterampilan mereka, yang pada gilirannya dapat membantu mengatasi kinerja kontraproduktif. Pengusaha perlu memahami bahwa mengharapkan karyawan untuk memberikan hasil optimal tanpa memberikan alat yang diperlukan adalah tidak realistis. Oleh karena itu, perusahaan harus mengidentifikasi kebutuhan pelatihan yang spesifik dan menyusun program yang sesuai. Selain itu, perusahaan dapat bekerja sama dengan lembaga pendidikan atau mentor industri untuk memastikan program pelatihan yang berfokus pada keahlian yang relevan dan diperlukan.

Tanggung Jawab Karyawan dalam Peningkatan Kinerja

Penting untuk diakui bahwa program pelatihan saja tidak cukup. Karyawan juga harus bertanggung jawab atas pengembangan diri mereka sendiri. Mereka perlu menyadari kekurangan keterampilan mereka dan bersedia untuk mengambil langkah-langkah proaktif untuk memperbaikinya. Ini dapat melibatkan partisipasi aktif dalam program pelatihan, pencarian mentorship, atau bahkan belajar mandiri melalui sumber daya online. Keterbukaan dan kemauan untuk belajar baru akan membantu menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa didukung dalam pengembangan profesional mereka.

Pendekatan Proaktif dan Empatik Pengusaha

Dalam mengatasi kinerja kontraproduktif, perusahaan perlu mengadopsi pendekatan proaktif dan empatik. Alih-alih mengandalkan tindakan hukuman, fokus harus dipindahkan ke identifikasi akar penyebab masalah. Komunikasi terbuka antara pengusaha dan karyawan sangat penting dalam memahami hambatan apa yang dihadapi karyawan. Perusahaan dapat melakukan peninjauan karyawan, wawancara individu, atau bahkan menyelenggarakan forum diskusi untuk menciptakan ruang di mana karyawan merasa didengar. Dengan memahami perspektif karyawan, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah kinerja dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan.

Baca juga : PSG Vs Monaco: Mbappe Cetak Gol, Les Parisiens Menang 5-2

Kesimpulan

Mengatasi kinerja kontraproduktif bukanlah tugas yang mudah, tetapi dapat diatasi melalui pendekatan holistik. Program pelatihan dan pengembangan yang terfokus, tanggung jawab karyawan atas perkembangan pribadi mereka, dan pendekatan proaktif serta empatik dari pihak pengusaha, semuanya merupakan elemen-elemen yang penting. Sebagai organisasi, menggantikan tindakan hukuman dengan solusi berbasis pemahaman akan memberikan dampak jangka panjang yang lebih positif pada kinerja karyawan. Dengan demikian, melalui investasi waktu dan sumber daya, setiap organisasi dapat menciptakan lingkungan di mana karyawan dapat tumbuh dan berkembang secara produktif.